#15HariNgeblogFF. "Dag Dig Dug"

“Mbak, saya tanya untu kesekian kali ya? Apa kamu yakin?” tanya seorang pria kepadaku.
“Nggak apa – apa mas, ayo mulai saja..” jawabku pasti.

Ia mulai merajam tubuhku. Kurasakan pedih ia mulai menusukkan sesuatu yang tajam di atas kulitku.

“Perih ya?”
“Iya mas, lumayan..”
“Sabar ya ..”

Lalu ia melanjutkannya lagi. Menelusuri setiap inci tubuhku. Dengan ganas ia menancapkan alat yang menari – nari di punggungku. Mataku mulai basah menahan perih. Tapi karena tekadku sudah bulat, maka aku membiarkannya meneruskan pekerjaannya.

Dua jam berlalu. Pedih itu semakin menyiksaku. Tapi aku tetap bertahan dan harus bertahan. Ini keputusanku. Kugigit sapu tangan yang sudah kusiapkan di dalam tas. Minimal aku bisa menahan teriakan kesakitanku apabila aku tanpa sengaja berteriak kesakitan.

“Mbak, sudah selesai .. coba lihat dulu di kaca hasilnya..” pinta pria itu.
Kupandangi gambar yang sudah menempel dengan apik di punggungku.“Oke mas, ini uangnya.. makasih ya..”

Lalu aku mneinggalkan studio tattoo itu dengan langkah agak lemas.

Sesampainya di rumah hatiku mendadak dag dig dug. Aku takut ketahuan bapak. Jika Bapak sampai tahu bahwa punggungku kini tak mulus lagi, maka ia akan menghabisiku dengan fatwa – fatwanya..
“Duh Gusti mati aku !!!”

Hari kedua dari lima belas hari proyek #15HariNgeblogFF 

posted under |

0 komentar:

Posting Komentar

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda
Diberdayakan oleh Blogger.

Followers


Recent Comments