Sadismu Cintaku

Seakan tubuh ini terbalut salju
Dingin, beku, terjajah emosi membiru
Kelopakku tak mampu lagi terangkat
Berat, bengkak, menebal, kebal

Aku teraniaya dan bercanda dengan nestapa
Terbelenggu rindumu yang murka
Di sisi ruangan yang kotak dan gelap
Aku tersudut dibanjiri air mata dan peluh hangat
Lebam di sekujur hampir membuatku terbujur

Seringaimu menakutiku
Melemahkan kekuatan hati kecilku
Kau pergi dengan jerit kepuasan
Setelah emosimu terpuaskan
Kau kembali saat purnama menyambangi malam
Kau hadir bagai serigala kelaparan
Yang hanya mencari – cari santapan pada kemaluan
Kau taklukan aku dengan kejamnya kemaluanmu

Kau robek selaput bening ini
Bedebah!!
Kau mampu mengguggah amarah
Binatang!!
Kau mampu ciptakan kesedihan terpanjang
Iblis!!
Kau jadikan kami pemohon bak pengemis
Layangkan segala emosimu pada tubuh ini sayang …
Lagi … dan lagi ..

Jangan kau sia – siakan ..
Kini tubuhku hanya berbalut kulit kering kerontang
Tak ada lagi kekuatan meradang
Kini hanya tersisa raungan kepedihan
Yang kau torehkan dalam kubang kedukaan

Mari nikmati aku
Nikmati setiap inci liuk ini menggelinjang
Nikmati buru nafas dan airmata si tak perawan
Terbahak lah.. caci aku.. hina aku …

Plakkk .. plokk
Tamparan itu membuatku merindukanmu
Baaakk .. bukkkkk
Pukulanmu pun membuatku tak ingin berjauhan denganmu

Ayo sayang siksa aku !!!
Sampai Tuhan mencabut nyawaku
Dan membuatku terlepas darimu

posted under , |

1 komentar:

Aryadevi mengatakan...

kalau cinta sudah menjiwai, fisik terluka pun tak jadi apa asal tetap berada disamping dia.
Cinta tumbuh dari hati, andai hati terluka juga...ini (menunjuk diri) masih tetap mencintai....
Jadi hal apa yang begitu dominan menguasai?...kesetiaan? selain cinta.

Posting Komentar

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda
Diberdayakan oleh Blogger.

Followers


Recent Comments